Ben Sore ini gue masih berkutat dengan beberapa design yang harus gue serahkan ke bos gue besok pagi. Satu persatu teman-teman kantor gue sudah mulai bersiap-siap pulang, tiba-tiba satu notifikasi muncul. Aurora Kemala: Ben, temenin ngopi yuk? Bodo amat dengan design-design ini, bisalah nanti malam gue begadangin, buru-buru gue menelfon perempuan yang tahunan namanya tidak pernah lepas dari pikiran gue , insane, I know . "Halo, Ra?" "Ben!" "Udah kelar kerjaan, Ibu pengacara?” "Belum sih, tapi harusnya engga lama lagi selesai. Temenin ngopi yuk, Ben?" Aurora menyambut telfonnya hangat, seperti biasa. "Tapi gue laper, Ra. Dudung abis itu ngopi?" "Cinta banget ya lo sama si Dudung, baru bentar absen udah kangen. Fine , Dudung habis itu ngopi. 30 menit lagi ya?" "Ok." Dudung–Sop Kaki Kambing Dudung Roxy– asal aja, by the way , gue menyingkat begitu, one of my favorite remedy kalau lagi sakit kepal...
aku rindu langit pagi pulau yang luasnya 15,448 kilometer persegi itu. paginya sepi gelap menusuk, tapi selalu aku tunggu. karena artinya itu waktu aku dan kamu kembali bertemu. aku rindu langit sore tana intan itu. yang rona jingga-nya beradu syahdu dengan langitnya biru. di lain sorenya, aku rindu langit pulau yang suhu rata-ratanya 33°C itu. yang hari itu dominan warna biru campur abu-abu. gerimis seharian tapi hangat karena aku dengar banyak tawa dan celotehmu. kalau banyak tawanya tanda sedang bahagia katamu. meski benci, tapi aku tetap rindu langit malam yang titik koordinatnya di 8°47′S 118°5′E itu. purnamanya terang, tenang, karena aku dan kamu menguap selesai hari itu. aku rindu langit yang bahkan darat dan udaranya tak pernah benar-benar sempat aku peluk, tempat yang jauh di Tenggara itu.
Two buttons fell off from my shirt earlier last week. Maybe it was just wear and tear, or maybe it was the universe's quiet way of saying, "Hey, slow down. Let me tell you something." I almost brushed it off, but it lingered. They say it's a bad sign when things fall apart, but I don't quite believe that. Maybe it's just life showing us what needs attention. There's something about things coming undone that mirrors the small unraveling we sometimes feel inside; subtle, inconvenient, but honest. That not everything has to stay perfectly held together all the time. So later at the end of the week, I sat down, found a needle, took a thread and started sewing them back. One slow loop after another. The kind of small act that steadies my breathing without I even noticing. The kind that reminds me how repair can be a form of prayer. And somewhere in between the stitches, it felt like something in me realigned too. A quiet knowing that not everythi...