Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2014

segitiga tidak sama sisi

Ben Sambil menyesap kopi hitam favoritnya, wanita di depan gue ini berkata seraya tertawa kecil, “Gue mau move on dari dia tuh selalu jadi wacana aja ya, Ben?” Gue tidak membalas, hanya tersenyum. Pahit. Mungkin sepahit kopinya. “Gimana gue mau pindah ke tempat yang baru, Ben, setiap kali gue coba, dia selalu tiba-tiba datang lagi. Seakan tau gue ingin pindah tapi enggak pernah memperbolehkan.” Ia melanjutkan, kali ini dengan tatapan mata menerawang. Mata yang selalu membuat gue jatuh cinta, ribuan kali, lagi dan lagi. Tapi sialnya, mata penuh harap itu tidak pernah bisa melihat bahwa ada sepasang mata lain di hadapannya yang juga sedang jatuh cinta terhadapnya. Aurora Gelas kopi kedua sudah aku habiskan bersama Ben, sahabat lelaki di depanku yang sedari tadi setia mendengar cerita-cerita nonsense ku tentang seseorang yang sudah lama menyesakkan anganku tentangnya tanpa pernah betul-betul Ia sadari. Alghi, namanya. Kalau kalian ingin mendengar cerita tentang seorang w...