pulang ke rumah
Jakarta, early 2015 Jakarta sejuk sekali senja ini. Jendela-jendela di Kopi Kita basah oleh titik-titik hujan yang baru saja reda beberapa menit lalu. “ Why can’t we just get over each other, Ga? ” Kalla terkesima dengan pemandangan yang Ia lihat dari kaca bening di sebelahnya. Ia menerawang jauh sambil bergumam tak sadar. Persis di sebrang tempat Ia duduk, Raga justru terkesima dengan perempuan yang barusan bergumam sesuatu yang Ia tak yakin maksudnya apa. “She always looks wonderful. Kalla selalu ngingetin gue sama Kate Middleton. Graceful namun sangat sederhana,” Raga bergumam, dalam hatinya. “Kenapa, Kal?” “Eh, engga.” Kalla grogi ketahuan bergumam sendiri namun memilih untuk tersenyum simpul. “Lama engga ketemu, kamu jadi suka bengong.” “Aku tuh tadi lagi mikir kalau hujan dan kopi itu soul mate . Mereka tuh cocok banget kalau disandingin berdua ya, Ga.” Kalla mulai meracau, menutup rasa groginya. “Hujan dan kopi. Kamu dan aku,” Raga jadi berkhayal. “Lama e...